Patut diketahui, penyakit jantung terjadi akibat tersumbatnya pembuluh darah. Pembuluh darah ibarat saluran air, jika kotoran menumpuk, aliran air akan mampet dan terjadi penyumbatan. Pada pembuluh darah, “kotoran” berupa lemak (terutama kolesterol dan trigliserida) dapat menyumbat darah. Itu sebabnya kolesterol kerap disebut sebagai “biang keladi” penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah lainnya.
TANDA AWAL PENYAKIT JANTUNG :
2. Di tengah dada tertekan selam 30 detik sampai 5 menit, sesak nafas dan serasa tercekik sewaktu melakukan aktivitas fisik atau ketika sedang dalam proses berbaring pada malam hari.
3. Terasa nyeri dari bahu tangan kiri sampai ke jari kaki.
4. Cepat mengalami kelelahan atau kepenatan selama beraktivitas.
5. Palpitasi (berdebar-debar). Maksudnya, denyut jantung sangat kuat, sangat cepat, tidak teratur atau tidak sebagaimana biasanya. Ini akibat irama jantung tidak normal.
GEJALA LANJUTAN PENYAKIT JANTUNG :
1. Panas di dada.
2. Sakit di ulu hati sampai ke rahang.
3. Keluhan sesak nafas saat beristirahat.
4. Kepala terasa melayang atau sempoyongan.
5. Muncul keringat dingin, mual, muntah, bahkan sampai pingsan.
FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT JANTUNG.
Berikut adalah dua belas faktor risiko penyakit jantung koroner atau serangan jantung. Empat faktor pertama tidak dapat Anda kendalikan, sementara delapan sisanya dapat Anda kendalikan.
1. Umur.
Lebih dari 83% orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner berusia 65 tahun ke atas. Wanita lansia lebih berisiko meninggal karena serangan jantung dalam beberapa minggu setelah serangan dibandingkan laki-laki.
2. Laki-laki.
Laki-laki lebih berisiko mengalami serangan jantung dibandingkan perempuan dan mengalaminya pada usia yang lebih muda. Setelah menopause, angka kematian wanita karena serangan jantung meningkat, tetapi tetap tidak setajam peningkatan pada laki-laki.
3. Riwayat Keluarga.
Mereka yang memiliki riwayat keluarga atau saudara dekat berpenyakit jantung cenderung lebih berisiko mengidapnya.
4. Ras.
Suku bangsa tertentu memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan lainnya. Ras kulit hitam, mexico, India, dan Asia memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi daripada ras kulit putih.
5. Merokok.
Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung dua hingga empat kali lipat.
Trombosis adalah gumpalan darah pada arteri atau vena. Bila trombosis terjadi pada pembuluh arteri koroner, maka Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner. Trombosis biasanya berada pada dinding pembuluh yang menebal karena aterosklerosis. Merokok meningkatkan risiko trombosis hingga beberapa kali lipat.
6. Kolesterol Tinggi.
Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring peningkatan kadar kolesterol darah: memiliki LDL (“kolesterol jahat”) tinggi dan HDL (“kolesterol baik”) yang rendah.
7. Tekanan Darah Tinggi.
Tekanan darah tinggi meningkatkan beban jantung, membuat jantung menebal dan kaku, dan meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan gagal jantung. Ketika tekanan darah tinggi diiringi dengan obesitas, merokok, kolesterol tinggi atau diabetes, risiko serangan jantung meingkat berkali-kali lipat.
8. Gaya Hidup Kurang Gerak.
Kurang bergerak badan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
9. Obesitas / Kegemukan.
Orang yang kegemukan (lebih dari 20% berat badan ideal) cenderung berisiko penyakit jantung dan stroke, bahkan bila mereka tidak memiliki faktor risiko lainnya.
10. Diabetes.
Memiliki diabetes meingkatkan risiko penyakit kardiovaskuler. Sekitar tiga perempat orang dengan diabetes meninggal karena jenis penyakit jantung atau pembuluh darah.
11. Stres dan Kemarahan.
Stres dan kemarahan yang tidak terkendali dengan baik dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
12. Minum Alkohol.
Banyak meminum alkohol dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan gagal jantung dan stroke. Meminum alkohol juga dapat meningkatkan trigliserida, penyakit kanker, dan menyebabkan detak jantung tidak beraturan.
MENANGANI dan MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG.
Untuk mendiagnosis penyakit jantung, perlu pemeriksaan elektrodiogram (EKG), uji latih jamtung menggunakan treadmill, ekokardiogram (USG jantung) dan holter monitoring.
Saat ini sudah tersedia pula teknik diagnosis tanpa perlukaan (non invasif) dengan menggunakan multi slice computed tomography (MSCT-Scan) dan magnetic resonance (MRI) jantung.
Selain itu pasien harus melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up) secara rutin dan berkala.
Untuk mencegah resiko penyakit jantung, ada beberapa hal yang mesti dilakukan :
1. Menerapkan pola makan sehat. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau kolesterol tinggi. Konsumsilah makanan yang diolah dengan dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang, yang rendah atau tanpa lemak, misalnya susu, keju dan mentega. Selain itu hindari pula makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Menerapkan pola makan sehat juga berarti makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan.
2. Berhenti merokok.
3. Hindari stress berat.
4. Idealkan berat badan.
5. Olah raga secara teratur.
6. Istirahat secara teratur.
7. Konsumsi antioksidan, sebagai anti radikal bebas.
8. Penanganan terakhir penderita penyakit jantung yang sangat parah biasanya dengan melakukan operasi pemasangan ring di pembuluh darah yang mengalami penyumbatan darah. Biayanya sangat mahal, hingga berkisar sampai 150 juta – 350 juta, tergantung kualitas dan kuantitas ring yang di pasang di pembuluh darah. Atau melakukan operasi penyambungan arteri dengan mengambil arteri dari organ tubuh yang lain.
SEMOGA BERMANFAAT
TOGETHER WE SHARE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar