Life Style
Related Disease merupakan suatu
istilah yang merujuk kepada sekumpulan penyakit yang berhubungan dengan cara
hidup yang salah. Hal ini dapat dicontohkan antara lain serangan jantung,
stroke, gagal ginjal, penyakit pembuluh darah, asma menahun, diabetes, darah
tinggi dll. Penyakit – penyakit ini dapat mengakibatkan penderitaan yang
berkepanjangan apabila tidak mendapatkan perawatan yang benar, serta besar
kemungkinan untuk kontrol ke dokter terus menerus sepanjang hidupnya.
Penyakit
yang berkaitan dengan Life
Style Related Disease ini
dapat terjadi melalui beberapa tahapan/tingkatan.
1. “Westernized Life
Style”, yaitu cara
hidup yang ditandai dengan mengkonsumsi makanan yang terutama banyak mengandung
banyak lemak tinggi, kolesterol tinggi, makanan cepat saji, makanan dengan
pengawet, makanan dengan perasa buatan dan
2.
“Sedentary Living”, cara hidup yang ditandai dengan sedikit
melakukan gerakan fisik. Misal pergi ke tempat kerja dengan kendaraaan
bermotor, naik gedung bertingkat dengan menggunakan lift, kerja di belakang
meja atau banyak duduk, kegiatan dirumah di dominasi membaca, komputer, game
dan televise dengan perlengkapan remote control. Demikian pula penggunaan
telepon genggam, tidak ada kegiatan olah raga rutin dll. Akibat dari “Westernized
Life Style” ini adalah kegemukan atau biasa dikenal dengan obesitas,
yaitu menumpuknya jaringan lemak tubuh melebihi 20% dari berat badan. Obesitas
dapat menimbulkan banyak dampak negative pada kesehatan, antara lain timbulnya
gejala – gejala penyakit kencing manis, darah tinggi, kanker, batu empedu,
penyakit sendi, asam urat, penyumbatan pembuluh darah di jantung dan otak,
sleep apneu (gangguan nafas waktu tidur), NASH (pelemakan hati), stroke,
ginjal, nyeri dada (angina), jantung berdebar-debar/denyut
jantung cepat (palpitasi) . Berbagai gejala penyakit tersebut
memerlukan penanganan yang seksama dan kontinyu serta biaya yang tidak sedikit
agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut yang akan berdampak pada kegiatan
sehari-hari.
3. Tahapan
berikutnya disebut “Metabolite Syndrome”, obesitas yang disertai
oleh dua atau lebih keadaan sebagai berikut :
- Kadar serum
trigliserida > 150 mg %.
- Kadar HDL
kolesterol < 40 mg %.
- Kadar gula
puasa > 100 mg %.
- Tekanan darah
> 130/85 mmHg.
Pada keadaan ini, jika tidak segera mendapat
penanganan yang benar maka akan jatuh pada tahapan berikutnya yang berupa “Acut Coronary Syndrome” (serangan
jantung), stroke (gangguan pembuluh darah otak, baik berupa penyumbatan atau
pecah pembuluh darah), gagal ginjal, komplikasi diabetes mellitus,
serangan jantung (myocardial infarction), gangguan lemahnya dan
melebarnya otot jantung (Cardiomyopathy), jantung coroner, impotensi
(erectile dysfunction), penyakit paru kronis yang dicirikan oleh
kerusakan pada jaringan paru, sehingga paru kehilangan keelastisannya (emfisema),
suatu penyakit dimana syaraf-syaraf dari sistim syaraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang atau spinal cord) memburuk atau degenerasi (Multiple
Sclerosis).
GAYA HIDUP
SEHAT
- Berpikir Positif.
Kondisi terbaik adalah hari ini, bukan kemarin atau esok.
- Hindari Ketergantungan Terhadap Obat Kimia, kecuali dalam keadaan terdesak.
Obat kimia bersifat paliatif artinya penyembuhan yang bersifat
spekulatif, bila tepat penyakit akan sembuh, bila tidak akan
menjadi racun yang berbahaya, bersifat destruktif artinya melemahkan
organ tubuh lain, terutama jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama,
efek samping yang bisa ditimbulkan iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal,
mengakibatkan lemak darah, dalam jangka panjang bisa melemahkan sistem imun
tubuh kita.
- Hindari Rokok, Apapun Alasannya.
- Makanlah Aneka Ragam Makanan / 4(Empat) Sehat 5 (Lima) Sempurna.
Makan yang beraneka ragam akan saling melengkapi kekurangan zat gizi dari
berbagai makanan, yang menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur.
- Makanlah Makanan Untuk Memenuhi Kecukupan Energi.
Setiap orang dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung sumber zat
tenaga atau energi, dimana kecukupan energi bagi seseorang ditandai dengan
berat badan yang normal.
- Makanlah Makanan Sumber Karbohidrat, Setengah Dari Kebutuhan Energi.
Makanan sumber karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam hidangan di
Indonesia seperti nasi, jagung, ubi atau sagu. Energi yang berasal dari makanan
digunakan untuk aktivitas di dalam tubuh dan aktivitas di luar tubuh .
Aktivitas dalam tubuh misalnya kerja jantung, proses metabolisme sel, proses
pencernaan dan sebagainya. Sedangkan aktivitas di luar tubuh seperti jalan,
bekerja dan sebagainya.
- Batasi Konsumsi Lemak Dan Minyak.
Konsumsi lemak hewani yang berlebihan dapat menyebabkan penyempitan
pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Oleh karena itu
mengkonsumsi lemak atau minyak perlu dibatasi 1/4 dari kecukupan energi atau
jika dalam bentuk minyak antara 2 - 4 sendok makan sehari. Dalam hidangan
sehari-hari, cukup makan 2 - 4 jenis makanan yang berminyak atau berlemak
(Depkes,1995).
- Gunakan Garam Beryodium Atau Gunakan Garam Lasosa.
Garam beryodium adalah garam natrium yang diperkaya dengan kalium yodida,
sebanyak 30-80 ppm. Setiap keluarga dianjurkan untuk menggunakan garam
beryodium untuk memasak/mengolah makanan agar tidak terjadi Gangguan
Akibat Kurang Yodium (GAKY).
- Makanlah Makanan Sumber Zat Besi.
Zat besi / Fe adalah salah satu unsur penting untuk membentuk hemoglobin
(Hb) atau sel darah merah. Kurang zat besi dapat menyebabkan anemia. Sumber zat
besi yang baik berasal dari makanan hewani (heme-iron) dibandingkan dari
makanan nabati (nonheme-iron).
- Berikan ASI Saja Pada Bayi Sampai Umur 4 Bulan.
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, karena kandungan zat gizinya
lengkap, mengandung zat kekebalan dan memberikan ASI akan mempererat jalinan
kasih saying ibu dan bayinya.
- Biasakan Makan Pagi.
Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat karena memelihara ketahanan
fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas
kerja.
- Minumlah Air Bersih, Aman Yang Cukup Jumlahnya.
Air minum harus bersih dan bebas kuman dengan cara mendidihkan atau
diproses dengan alat (air minum dalam kemasan). Fungsi air minum dalah tubuh
adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan cairan
dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dan mengeluarkan sisa metabolisme.
Dianjurkan minum sekurang-kurangnya 2 liter atau 8 gelas sehari untuk mencegah
dehidrasi dan menurunkan risiko penyakit ginjal.
- Lakukan Kegiatan Fisik Dan Olahraga Secara Teratur.
Kegiatan fisik dan olahraga (setiap hari jalan kaki) sangat dianjurkan
untuk meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan
fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
- Hindari Minum Minuman Beralkohol Dan Minuman Berenergi.
Alkohol dan minuman berenergi hanya mengandung energi, tanpa mengandung zat
gizi lain. Kebiasaan minum alkohol dan minum minuman berenergi dapat
mengakibatkan kurang gizi, penyakit gangguan hati, kerusakan saraf otak dan
jaringan serta menyebabkan kecanduan.
- Makanlah Makanan Yang Aman Bagi Kesehatan, hindari makanan dengan bahan pengawet, perasa buatan dan makanan cepat saji.
Makanan yang aman adalah makanan bebas dari kuman dan bahan kimia
berbahaya.
- Konsumsi Suplemen/Nutrisi Tambahan Bagi Tubuh Anda. Organ tubuh membutuhkan suplemen untuk proses detoksifikasi dan regenerasi organ.
- Cek Kesehatan Minimal 3 Bulan Sekali, minimal cek kadar gula darah, kolesterol, asam urat dan tekanan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar