Breaking

Senin, 27 April 2015

Mengenal Vertigo


Vertigo adalah sensasi berputar yang dirasakan seseorang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan dalam tubuhnya. 
Vertigo terdiri dari dua jenis yaitu :

  1. Vertigo Sentral, gangguannya berada di otak dan susunan syaraf.
  2. Vertigo Perifer, gangguannya di telinga di sebut vertigo perifer (vertigo tepi).

Sensasi berputar vertigo ada dua macam yaitu :
  1. Vertigo Pasif, jika penderita melihat benda-benda di sekelilingnya berputarmengelilingi dirinya.
  2. Vertigo Aktif, penderita merasa dirinya berputar mengelilingi ruangan yang diam.
Pembagian jenis vertigo yang lain adalah;
  • Vertigo Epileptica, yaitu vertigo yang terjadi pada penderita ayan setelah serangan.
  • Vertigo Laryngea, yaitu vertigo yang disebabkan oleh batuk.
  • Vertigo Nocturna, yaitu vertigo yang terjadi saat baru bangun dari tidur.
  • Vertigo Ocularis, disebabkan oleh penyakit di organ mata.
  • Vertigo Rotatoris, pusing seakan benda disekelilingnya berputar, dan
  • Vertigo Tepi, Vertigo jenis inilah yang paling sering kita temui, karena kelainan alat keseimbangan tepi. Alat keseimbangan tepi ini terletak di dalam telinga tengah disebut labirin kanalis semisirkularis. Labirin ini berisi cairan dan ujung saraf yang tersusun sedemikian rupa. Dengan labirin inilah kita mampu tetap berdiri walau mata kita tertutup tanpa terjatuh dan mampu memperkirakan jarak benda.  Jika terjadi kelainan pada alat keseimbangan dapat menimbulkan banyak gejala. Salah satunya adalah vertigo.
Vertigo hanyalah gejala dari ketidakberesan alat keseimbangan tubuh yang disebabkan oleh penyakit dasarnya. “Ketidakberesan” itu bisa terletak di telinga ataupun efek penyakit diluar telinga yang berpengaruh pada alat keseimbangan.  Vertigo bisa disertai keluhan lainnya seperti mual, muntah, telinga berdenging dan nistagmus (mata bergerak-gerak).

Beberapa penyakit yang menimbulkan gejala vertigo : 
  • Sindrom Meniere : suatu penyakit yang ditandai oleh serangan berulang vertigo (perasaan berputar), tuli dan tinnitus (telinga berdenging). Gejalanya berupa serangan vertigo, mual dan muntah mendadak, yang berlangsung selama 3-24 jam dan kemudian menghilang secara perlahan. Secara periodik, penderita merasakan telinganya penuh atau merasakan adanya tekanan di dalam telinga. Pendengaran di telinga yang terkena berfluktuasi (kadang jelas, kadang kurang) tetapi semakin lama semakin memburuk. 


  • Tumor Saraf Pendengaran (neuroma akustikus, acoustic neuroma) : suatu tumor jinak yang berasal dari sel yang membungkus syaraf yang muncul dengan gejala awal seperti tuli, telinga berdenging, pusing dan ketidakseimbangan tubuh.




  • Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat, tepatnya otak dan sumsum tulang belakang. 



 
  • Neuritis Vestibular : penyakit yang di tandai oleh adanya serangan vertigo mendadak akibat peradangan pada syaraf yang menuju ke kanalis semisirkularis (3 saluran melingkar yang berisi cairan dan berfungsi untuk membantu menjaga keseimbangan). 



  • Radang/Infeksi Telinga Tengah : peradangan telinga bagian tengah yang biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok.   


     
    • Trauma yang mengenai alat keseimbangan di telinga.  
    • Penyakit pembuluh darah seperti serangan jantung dan stroke juga dapat menimbulkan gejala vertigo. Pada penyakit pembuluh darah terjadi vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini dapat menyebabkan tekanan cairan dalam labirin meningkat. Hal ini yang memicu timbulnya vertigo. 
    • Beberapa obat yang ototoksik (obat yang bisa merusak syaraf telinga) seperti streptomisin dan aminoglikosida juga dapat menyebabkan vertigo. Obat ini memicu peradangan saraf pendengaran. Biasanya, dokter memberikan obat ini dibarengi dengan vitamin B12 dan neurotropik lain. 
    • Pada orang yang sedang atau setelah influenza, juga mungkin terjadi vertigo. Ini disebabkan peradangan saraf telinga akibat infeksi yang sedang diderita.
    Untuk mengetahui penyakit dasar vertigo Anda, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan merekomendasikan serangkaian pemeriksaan penunjang yang diperlukan mengetahui fungsi alat keseimbangan Anda. Pemeriksaan yang diperlukan setiap orang berbeda-beda sesuai dengan kemungkinan penyebabnya. Setelah mengetahui penyebabnya, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai. Sekali lagi, penanganan vertigo berbeda-beda sesuai penyakit yang mendasarinya.
    Saat ini terapi rehabilitasi medik untuk vertigo mulai dikembangkan. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi keseimbangan sehingga keluhan vertigo berkurang. Terutama pada pasien beresiko seperti pilot dan pemain akrobat yang sering mengalami perubahan posisi tubuh. Hasil yang diharapkan pasien dari terapi ini antara lain pusing berkurang, mengurangi kejadian jatuh, dan otak lebih bisa beradaptasi terhadap perubahan.
    Vertigo seperti alarm, memberikan peringatan pada kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh. Kewaspadaan kitalah yang menemukan apa penyebabnya. Vertigo memang tidak berbahaya, tapi jika tidak segera ditangani dengan tepat akan menimbulkan komplikasi lebih serius.

    Semoga Bermanfaat
    Together We Share

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar